MEDAN, siaranrakyat – Jelang akhir pekan, harga beras hingga cabai masih kompak naik di sejumlah pasar di Kota Medan.
Berdasarkan data pantauan melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS, kenaikan harga beras berkisar Rp50 hingga Rp150 per kg.
Ketua Tim Pemantau Harga Bahan Pokok Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, menuturkan harga beras di Sumut secara keseluruhan mengalami kenaikan pada jelang akhir pekan ini.
“Kenaikan tertinggi terjadi pada harga beras kualitas super yang mencapai Rp150 per kg, selebihnya naik sebesar Rp50 rupiah per kg nya,” tuturnya, Jumat (25/6).
Kenaikan harga beras saat ini dipicu oleh sejumlah faktor baik dari tanah air maupun dari luar negeri. Akan tetapi dorongan kenaikan yang paling besar datang dari luar negeri, dimana telah terjadi kenaikan harga beras yang diakibatkan oleh gangguan ekspor biji-bijian dari Ukraina.
“Hal tersebut membuat sejumlah negara pengekspor beras seperti India menutup kran ekspornya, dan memicu kenaikan harga beras di sejumlah negara pengekspor beras lainnya seperti Vietnam dan Thailand,” ungkapnya.
Kalau dari tanah air, kenaikan harga beras terjadi seiring dengan musim kemarau atau el nino yang bisa mengganggu pasokan. Dan dari hasil observasi ke petani sepekan terakhir, ditemukan harga gabah yang lebih mahal sekitar Rp300 hingga Rp500 per Kg dari harga HPP nya.
“Persaingan untuk mendapatkan gabah di antara pengepul atau agen semakin ketat, karena ada yang berani mematok harga melebihi batas HPP yang ditetapkan pemerintah Rp6.300 per kg nya,” jelasnya.
Dirinya berkesimpulan bahwa gejolak harga beras yang terjadi di luar yang paling mempengaruhi harga beras saat ini. Di mana perang yang berkecamuk telah membuat gangguan besar terhadap distribusi biji-bijian.
“Dan bukan hanya beras saja, kemungkinan kenaikan terhadap terhadap produk pangan lainnya seperti jagung, gandum, dan biji-bijian lain berpeluang terjadi,” tandasnya.(wol/eko/d2)