MEDAN, siaranrakyat – Kinerja indeks bursa Nikkei turun dalam pada perdagangan hari ini. Bursa Nikkei terpuruk seiring dengan rilis data pertumbuhan ekonomi Jepang yang direvisi turun.
Namun, pelemahan pada bursa Jepang tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap kinerja bursa di Asia lainnya. Dimana sejumlah bursa rujukan di asia yang sempat melemah di awal sesi perdagangan, berbalik arah dan kebanyakan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan IHSG yang pada sesi perdagangan awal sempat melemah, juga berbalik arah dengan menguat di sisa perdagangan selanjutnya. IHSG pada perdagangan hari ini bahkan sempat menguat hingga mendekati level psikologis 7.200. Namun di sesi penutupan perdagangan IHSG ditutup menguat 0.35% di level 7.159,60. IHSG menguat diakhir pekan seiring dengan membaiknya kinerja indeks bursa saham di Asia.
?Di sisi lain, kinerja mata uang rupiah terkoreksi tipis di level 15.505 per US Dolar. Pelemahan Rupiah mengikuti kenaikan imbal hasil US Treasury. Rupiah sempat bergerak menguat ditengah tekanan mata uang US Dolar terhadap sejumlah mata uang di asia seperti Yen, Rupee, Australian Dolar hingga Hongkong Dolar. Namun di sesi penutupan perdagangan Rupiah berbalik arah,? tuturnya, Sabtu (9/12).
Secara keseluruhan kinerja pasar keuangan di tanah air dalam sepekan terakhir mengalami pemulihan. Meskipun sejumlah pasar saham di Asia justru memburuk kinerjanya di pekan ini. Namun Rupiah masih belum mampu memanfaatkan tren pelemahan US Dolar seiring dengan rilis data ekonomi yang memburuk belakangan ini.
Sementara itu, harga emas dunia terpantau masih bergerak sideways dan tertahan di level $2.030 per ons troynya. Jika dirupiahkan, harga emas dunia belakangan ini ditransaksikan dikisaran harga 1.014.000 per gramnya.
?Harga emas relatif tidak mengalami perubahan dalam sepekan terakhir. Harga emas masih menanti keputusan The FED pada tanggal 13 mendatang terkait dengan besaran bunga acuan,? tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung