Irma Muhsen Berhasil Raih Peringkat 1 Kategori Dosen Farmasi

siaranrakyat,_|| Institut Kesehatan dan Bisnis St. Fatimah mamuju mencatat prestasi gemilang di pentas International melalui ajang 1st International Article Writing Competition yang diselenggarakan oleh Conecting Lecture (Cel) Indonesia, Cel Malaysua dan Stichting Azzam Aliyah Suriname. Kegiatan yang berlangsung 3 hari yaitu 30-31 Agustus 2024 dan 1 September 2024 di Bali diikuti puluhan Universitas dalam dan luar negeri.

Institut Kesehatan dan Bisnis St.Fatimah Mamuju berhasil beraih juara 1 di kategori dosen Bidang Farmasi oleh Irma Qirani Muhsen,S.Farm.,M.Kes dengan judul artikei “Breast Cancer Education Strategy in the Post-Truth Era.” Prestasi ini menunjukkan kreativitas dan kepakarannya dalam menyusun dan menulis artikel yang menarik dan akurat.

Irma yang juga menjabat sebagai ketua LPPM Institut Kesehatan dan Bisnis St. Fatimah Mamuju menuturkan, “Alhamdulillah Barakallah senang sekali rasanya ya. Meskipun saya juga juga tidak menyangka bisa dapat juara 1. Saya berharap prestasi ini bisa menjadi pemantik bagi rekan-rekan sejawat untuk terus berkarya.”

Artikel Irma ini mengungkapkan temuan penting terkait kesadaran dan perilaku pencarian informasi tentang kanker payudara di kalangan Generasi Z di Indonesia. Studi ini menyoroti bahwa media sosial adalah sumber utama informasi tentang kanker payudara bagi Generasi Z, meskipun tingkat kepercayaan terhadap informasi dari media sosial rendah. Hal ini menunjukkan perlunya strategi untuk meningkatkan kredibilitas dan kualitas informasi kesehatan di platform tersebut.

Baca Juga :
Segudang Manfaat Tidur Siang, Bisa Menyehatkan Jantung Lho!

Ada kesenjangan pengetahuan yang signifikan dalam keterampilan kesehatan payudara praktis, terutama dalam teknik pemeriksaan payudara sendiri, yang menunjukkan area kritis untuk pendidikan yang ditargetkan. Profesional kesehatan dan lembaga pemerintah tetap menjadi sumber informasi yang sangat dipercaya, menunjukkan bahwa mereka harus memainkan peran sentral dalam strategi komunikasi kesehatan digital.

Preferensi untuk konten visual dan platform seperti Instagram dan YouTube menekankan pentingnya materi pendidikan kesehatan yang menarik secara visual. Studi ini juga menemukan bahwa 34,6% dari postingan yang dianalisis mengandung informasi yang salah, terutama mengenai faktor risiko dan perawatan. Oleh karena itu, pendekatan multifaset yang memanfaatkan sumber terpercaya, mengembangkan konten visual yang menarik, dan meningkatkan literasi media sangat penting untuk meningkatkan kesadaran kanker payudara di kalangan Generasi Z di era digital.

Ketua panita lomba menyampaikan bahwa kompetisi ini bertujuan untuk mendorong kreativitas dan meningkatkan kualitas penulisa artikel ilmiah di kalangan dosen dan mahasiswa. “Kami sangat mengapresiasi semua karya peserta yang mengikuti lombah hingga 185 paper. Namun keputusan memenang memang dilakukan secara profesional dengan sistem penjurian yang transparan. Jadi paper yang menang memang adalah yang mendapatkan skor terbaik dari segi substansi dan kualitas,” ujar Pak Oka selaku ketua panitia.

Baca Juga :
5 Makanan Untuk Menurunkan Gula Darah, Apa Saja?