Bermanfaat dan Akurat

Kelakar Jokowi: Silakan Pilih Pak Anies, Prabowo, Ganjar, Asal Jangan Pilih Bahlil

JAKARTA, siaranrakyat – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan lagi jangan sampai salah memilih pemimpin jelang pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Namun ia mengatakan, bagaimana pun hasilnya nanti adalah kehendak rakyat.

?Mau pilih Pak Anies silakan, Pak Prabowo silakan, mau memilih Pak Ganjar silakan. Asal jangan memilih Pak Bahlil. Karena semua nanti akan ditentukan oleh rakyat di 14 Februari yang akan datang,? kata Jokowi bergurau dalam sambutannya di Pembukaan Kongres HMI XXXII dan Munas Kohati XXV, Pontianak Kalimantan Barat, pada Jumat (24/11).

Yang dimaksud Jokowi dengan “Pak Bahlil” adalah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Ia tidak ikut pilpres 2024 sebagai kandidat. Kontestasi Pilpres 2024 diikuti oleh tiga pasangan. Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar. Sementara Prabowo Subianto bersama putra sulung Jokowi Gibran Rakabuming Raka. Terakhir koalisi PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.

Dalam pidatonya di Kongres HMI itu, Jokowi menyinggung keberlanjutan pembangunan dalam pemerintahan. Presiden beberapa kali di kesempatan berbeda mengulangi pentingnya aspek ini dalam memilih pemimpin.

Baca Juga :
Pemuda Pemerhati Galut, Apresiasi Aksi Nyata “Daeng Manye” di Takalar

?Saya senang kalau melihat optimisme dari kader-kader HMI dan Kohati dalam menatap masa depan negara ini ke depan seperti tadi yang disampaikan oleh ketua umum. ?Memang harus yang muda-mudah ini harus optimis. Ada tantangan kita ketahui tapi tidak usah pesimis, tidak usah takut, tidak usah khawatir. Optimisme perlu tapi juga memang perlu realistis,? kata Jokowi.

Narasi keberlanjutan program Jokowi itu menggaung pada Pemilu 2024. Setidaknya, dua kandidat calon presiden, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, mengusung tema tersebut dalam berbagai kesempatan.

Keduanya kerap dinilai sebagai orang yang akan mendapatkan dukungan dari Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2024, walau belakangan hubungan Jokowi dan PDIP menjadi sorotan sebab putra sulungnya Gibran menjadi calon wakil presiden kubu Prabowo. Ganjar Pranowo merupakan calon presiden dari PDIP bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Partai Perindo.

Sementara Prabowo adalah calon presiden yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang dan Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia.

Baca Juga :
Surya Paloh: Kira-kira Model Saya Ini Ada Bakat Pengkhianat atau Tidak?

Satu kandidat lainnya, Anies Baswedan, mengusung tema perubahan. Meskipun demikian, Anies kini menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden. PKB merupakan partai yang ikut mendukung pemerintahan presiden Jokowi. (wol/tempo/ryan/d2)