Bermanfaat dan Akurat

Kupas Tuntas SDM Poltekbos, Ternyata Begini Prosesnya

siaranrakyat, MAKASSAR – Politeknik Bosowa (Poltekbos) kembali menggelar Podcast Education Talk, menghadirkan Wakil Direktur II sebagai narasumber,Rabu(30/8/23).

Edisi podcast kali ini membahas terkait seperti apa saja Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya yang ada di Poltekbos.

Poltekbos memiliki 5 program studi yakni Perawatan dan Perbaikan Mesin. Teknik Mekatronika, Teknik Listrik, Perpajakan dan Perhotelan.

Wakil Direktur II, Isminarti memaparkan  Sumber daya manusia (SDM) memiliki peran yang dominan dalam suatu lembaga atau organisasi, khususnya dalam dunia pendidikan.

“Untuk mencetak lulusan yang berkualifikasi, bersertifikasi, dan profesional, kami juga menjunjung tinggi kolaborasi dengan mitra pendidikan, dalam mengembangkan kapasitas SDM, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” paparnya.

Selama podcast, Isminarti mengatakan bahwa SDM ini unik dan langka,karena dengan Prodi yang ada di PoltekBos tidak serta merta bisa mendapatkan SDM yang kita butuhkan pada saat itu.

Baca Juga :
Tim Delegasi UIN Alauddin Sabet Juara 3 di Kompetisi Nasional Legal Drafting Antar PTKIN

“Tahun 2013, awal didirikannya Politeknik Bosowa memang kita sangat terbatas SDM nya, dan butuh banyak proses untuk menghasilkan SDM yang unggul seperti yang ada saat ini,” katanya.

Tak hanya itu saja, sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam pendidikan guna memberikan pelayanan pendidikan bagi masyarakat.

Pengembangan kompetensi juga harus dilakukan melalui keseimbangan pengembangan hard skill (pengembangan kemampuan teknis sesuai dengan bidangnya), serta pengembangan soft skill (peningkatan kemampuan komunikasi yang persuasif, mengembangkan jejaring dan kemampuan koordinasi).

Isminarti meyakini, dengan melakukan pengembangan tersebut, maka para tenaga pendidik dapat menghasilkan peserta didik yang unggul dan berdaya saing.

“SDM di dunia pendidikan sendiri tak lepas dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan tentunya hebatnya SDM bisa dilihat dari Jabatan Fungsional Guru Besar atau Profesor yang dimiliki oleh seluruh Tenaga Pendidik di dalam suatu Perguruan Tinggi,” pungkasnya.

Baca Juga :
Mahasiswa UGM Sebut Program Lorong Wisata untuk Kota Rendah Karbon Sangat Menginspirasi