OJK: Kinerja Perbankan RI Stabil, Ditopang Permodalan Kuat

siaranrakyat,JAKARTA,-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kinerja industri perbankan di Indonesia masih mampu menjaga kinerjanya tetap kuat dan stabil. Hal ini ditopang oleh pemodalan yang kuat.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal per Mei 2024 mencapai posisi 26,22%. Sementara pada April lalu di posisi 25,97%.

“Industri perbankan per Mei 2024 menunjukkan kinerja yang tetap stabil dan berkelanjutan ditopang oleh permodalan yang kuat dengan CAR perbankan tercatat relatif tinggi sebesar 26,22,% sementara April lalu itu berada di angka 25,97%,” kata Dian, dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Juni 2024.

Selain itu, lanjut Dian, tingkat profitabilitas perbankan atau ROA terjaga dengan aset sebesar 2,56% dan April lalu tercatat 2,51% dan net interest margin sebesar 4,5% pada Mei atau sama seperti bulan sebelumnya.

Baca Juga :
Agustus, Ekspor Karet Sumut Kembali Turun

Berikutnya, dari sisi kinerja intermediasi pada Mei 2024 kredit tumbuh double digit 12,15% (yoy) menjadi Rp 7.376 triliun, dengan rasio kredit macet (NPL) gross 2,34% dan NPL nett 0,79%.

“Penyaluran kredit yang cukup signifikan tersebut melanjutkan tren pertumbuhan kredit sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan 2024,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 8,63% (yoy) jadi Rp 8.699 triliun. Likuiditas bulan Mei memadai, tercermin dari alat likuid per non core deposit (AL/NCD) dan alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) masing-masing 114,58% dan 25,79%. Ini jauh di atas threshold masing-masing 50% dan 10%.

“Kondisi likuiditas perbankan nasional tergolong baik di tengah likuiditas global yang cukup ketat, seiring kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat yang mempertahankan suku bunga tinggi atau high for longer,” imbuhnya.

Hal ini terlihat dari kualitas kredit terjaga, dengan NPL gross UMKM stabil di 4,27% dari bulan sebelumnya 4,26%. Ini sejalan kredit berisiko (LAR) UMKM turun jadi 13,83% dari bulan April di 14,29%, serta dari tahun sebelumnya 17,63%.

Baca Juga :
Dukung Implementasi ESG, BCA Daur Ulang 12,2 Ton Limbah Seragam

KOMANG AYU