Bermanfaat dan Akurat

Prabowo-Ganjar Bersatu, Peluang Menang Pilpres 2024 Lebih Besar

JAKARTA, siaranrakyat – Wacana menyandingkan bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kembali muncul. Kemungkinan itu tiba-tiba mengemuka usai keduanya menghadiri acara di UGM.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai peluang dua bacapres yang merepresentasikan pemerintah ini masih terbuka untuk berkoalisi. Hal ini karena keduanya sama-sama belum mendeklarasikan calon wakil presidennya.

Selain itu, peluang menang jika keduanya bersatu lebih besar dibandingkan masing-masing saling berhadapan bersama bacapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Kalau tiga pasang calon yang bertanding, ada kemungkinan kans menang adalah poros perubahan. Karena lebih solid suaranya dibandingkan poros kekuasaan atau poros keberlanjutan. Apalagi elektabilitas capres kita tidak ada yang modal elektoralnya melewati ambang batas 50,” ujar Pangi dilansir dari laman republika, Jumat (22/9).

Pangi melanjutkan, terlebih elektabilitas pasangan Anies-Cak Imin disebut menguat signifikan. Sehingga, untuk membuka peluang kemenangan maka koalisi pemerintah harus bersatu.

Baca Juga :
Kaesang Masuk PSI, Politisi ini Singgung Jasa PDIP Bagi Jokowi dan Keluarganya

“Kalau elektabilitas Anies-Cak Imin menguat dan terjadi pertumbuhan elektoral per 19 agustus besok, maka kuat dugaan Prabowo Ganjar akan bersatu, kalau terancam maka mereka dua kubu ini akan menyatu,” ujarnya.

Selain itu, Pangi menilai opsi menyatukan Prabowo dan Ganjar disebut juga keinginan dari Presiden Joko Widodo. Hal ini agar keduanya bisa menang dan tidak mendapatkan lawan tanding yang sebanding.

“Jokowi nampaknya sangat happy kalau Prabowo Ganjar bisa dilebur jadi satu poros. Sehingga ada kemungkinan bisa pasangan ini menang dengan mudah satu putaran saja,” ujar Pangi.

PDIP sendiri menurut Pangi, saat ini dalam posisi kurang percaya diri hanya berkoalisi dengan satu partai parlemen yakni PPP. “PDIP dan Ganjar nampaknya mulai tidak percaya diri karena faktor partai penggusung per har ini partai parlemen hanya satu partai yakni PPP,” ujarnya.

Namun demikian, wacana penyatuan Prabowo-Ganjar ini tidak mudah, mengingat PDIP harus merelakan posisi capres untuk Prabowo dan hanya puas menempati cawapres.

Baca Juga :
Pakar Politik: Prabowo Belum Tentu Kuasai Debat Ketiga

“Itu yang tentu tidak mudah. Partai pemenang pemilu mau mengalah kadernya menjadi cawapres,” pungkasnya.(wol/republika/mrz/d2)