JAKARTA, siaranrakyat – Partai Gerindra dan Partai Demokrat senasib dan sependeritaan, soal dikhianati kawan koalisi. Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengakui bahwa dirinya sama sekali tidak pernah diberitahu, perihal rencana duet Anies Baswedan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
?Sebelum tanggal 29 Agustus, kami tidak pernah menerima informasi apapun mengenai rencana atau langkah-langkah yang akan diambil oleh PKB, berkaitan dengan tawaran dari Partai NasDem, kita baru tahu sama-sama hari ini,? terang Dasco di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (1/9).
Termasuk pertemuan yang terjadi antara Ketum Partai NasDem Surya Paloh dengan Cak Imin, Gerindra pun tidak diberitahu. Dasco menegaskan semua informasi yang Gerindra dapat soal duet kedua tokoh itu murni bersumber dari pemberitaan media massa.
?Tetapi tadi setengah jam yang lalu (Jumat kemarin (1/9) saya di kontak oleh utusan dari Pak Muhaimin, yang menyatakan bahwa mereka sudah menerima koalisi dari tawaran koalisi atau kerja sama politik dengan Partai NasDem,? terangnya.
Dasco juga menjelaskan, usai PKB resmi menerima tawaran Partai NasDem, untuk jadi pendamping Anies, tentu secara otomatis memastikan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) resmi bubar. Oleh karena itu, Gerindra hanya akan menghormati keputusan PKB. ?Tanpa merasa beban apapun, dan tadi kita sudah ucapkan selamat berjuang semoga sama-sama sukses di Pemilu 2024,? sambungnya.
Tak hanya itu, dirinya juga menyatakan bahwa dalam waktu dekat tidak akan ada pembahasan khusus di Koalisi Indonesia Maju (KIM), imbas bubarnya KKIR. ?Saya pikir jadwal-jadwal pertemuan adalah hal yang biasa dalam koalisi, jadwal pertemuan kami itu intens bisa seminggu dua atau tiga kali. Jadi saya pikir mungkin tidak ada hal yang khusus perlu dilakukan dalam waktu dekat,? beber Dasco.
Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sempat kecewa dengan sikap bakal capres Anies Baswedan dan Partai NasDem karena memutuskan sepihak duet Anies-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Pilpres 2024.
Namun SBY merasa bersyukur meski akhirnya dikhianati oleh Anies dan NasDem. Sebab pengkhianatan ini terjadi sebelum batas waktu pendaftaran capres-cawapres di KPU. Selain itu, SBY juga mengaku bersyukur bahwa musibah yang menimpa partainya ini justru menjadi cara Tuhan untuk menunjukan bahwa pihaknya tidak sepatutnya bekerja sama dan mendukung seseorang yang tidak mencerminkan sifat Nabi Muhammad SAW.
?Mereka tidak sidiq, tidak jujur, tidak amanah, berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati, tidak memegang komitmen dan janji-janjinya,? ungkapnya dalam pidatonya saat memimpin rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat, di Cikeas, Jumat (1/9). (inilah/pel/d2)