MEDAN, siaranrakyat – Badan Pangan Nasional telah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) gula pasir menjadi Rp16 ribu per kg.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menyebut kebijakan tersebut sudah mencerminkan kondisi pasar. Lebih masuk akal daripada tetap mempertahankan HET di level Rp14.500. Karena harga gula pasir lokal di wilayah medan dan sekitarnya juga sudah menyentuh Rp16.000 per kg nya.
?Harga gula pasir tidak berfluktuasi, disaat harganya naik maka harga yang terbentuk adalah harga keekonomian yang baru. Tidak seperti harga pangan lainnya yang kerap berfluktuasi. Misal harga cabai merah, yang sangat volatile bisa bergerak jauh diatas harga keekonomiannya, atau turun di bawah harga keekonomiannya,? tuturnya, Sabtu (11/11).
Diketahui, pada dasarnya pembentukan harga gula pasir ini juga dipengaruhi oleh kenaikan biaya input, pada umumnya mengalami kenaikan setiap tahun seiring dengan perkembangan inflasi. Karena biaya input produksi seperti kenaikan gaji pegawai perusahaan ini bersifat tetap dan tidak mungkin diturunkan. Dan kenaikan biaya input untuk menanam tebu juga akan mengalami peningkatan, termasuk biaya operasional.
?Sehingga harga keekonomian gula pasir saban tahunnya akan mengalami kenaikan. Namun penyesuaian kenaikan harga gula pasir tidak dilakukan sepanjang tahun. Sehingga penetapan HET untuk harga gula pasir bisa lebih lambat dibandingkan dengan realisasi harga gula pasir di lapangan. Dan sudah pasti masyarakat mengeluh dengan kenaikan harga gula pasir belakangan ini,? ungkapnya.
Harga gula pasir belakangan ini khususnya di bulan oktober memang mengalami kenaikan yang signifikan. Di bulan Oktober saja harga gula naik sekitar 6,6 persen per Kg nya.
Dari salah satu sampel harga gula pasir yang dijual di harga Rp15.000 per kg pada bulan September, naik menjadi 16 ribu per kg di bulan Oktober kemarin. Harga gula di pasaran internasional juga naik sepanjang tahun 2023 ini. Hari ini gula pasir sudah di atas Rp16.000 per kg.
?Jika membandingkan harga di awal januari yang berada di level $20/Lbs, saat ini ditransaksikan dikisaran $27 per pon (Lbs). Naik sekitar 35 persen sepanjang year to date 2023. Namun harga gula di tanah air tidak lantas mengikuti perubahan harga internasional. Dan kenaikan harga gula di tanah air terjadi saat India menyetop ekspor gula rafinasi pada bulan Oktober kemarin. Jadi kenaikan harga gula di tanah air pada bulan oktober kemarin inline dengan kebijakan yang diambil oleh India,? ungkapnya.
Diakui yang paling penting itu dalam jangka pendek memastikan berapa harga keekonomian di level konsumen. KPPU atau Satgas terkait harus berada dipasar. KPPU bisa melakukan pengawasan rantai pasok dari produsen hingga ke konsumen.
?Hitung harga di level produsen, tambahkan potensi kenaikan di masing masing simpul atau titik distribusi. Nah lantas didapat berapa harga keekonomian di level pengecer. Tinggal lihat apakah harga sudah pantas atau memang ada yang perlu ditindaklanjuti kembali dari rantai pasoknya,? tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung