siaranrakyat, MAKASSAR – Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis mengukuhkan 751 Wisudawan Angkatan 101 dalam sidang senat terbuka luar biasa di Auditorium, Kmapus II UIN, Rabu (29/11/2023).
Dalam sambutannya, Prof Hamdan Juhannis mengajak para wisudawan untuk menjadi sarjana yang sesungguhnya, yakni sarjana ORI (Original), bukan sarjana KW (Kepalsuan).
“Saya berpesan kepada anda semua untuk menjadi sarjana-sarjana ORI, bukan sarjana KW. Sarjana ORI adalah sarjana yang terus menunjukkan identitas aslinya sebagai produk natural UIN Alauddin,” jelasnya.
Menurut penulis buku “Melawan Takdir Ini,” sarjana ORI adalah mereka yang tampil apa adanya, tanpa topeng. Mereka lahir berkat usaha dan kerja keras sendiri, menjalani proses akademik dengan ketekunan dan usaha yang keras.
“Sarjana ORI adalah sarjana tanpa topeng. Sarjana yang lahir berkat usaha dan kerja kerasnya sendiri. Proses-proses akademik dilaluinya sendiri dengan ketekunan dan usaha yang keras,” pesannya.
Rektor menegaskan pentingnya menghindari menjadi Sarjana KW, yang menjalani proses akademik dengan kepalsuan.
“Proses-proses akademik yang dijalani di kampus semua dilalui dengan kepalsuan. Tugas perkuliahannya semua selesai melalui tangan orang lain, bukan dari usaha dan kreatifitasnya,” pesannya lagi.
Bahkan, dia menyoroti fenomena yang menyedihkan di mana skripsi, tesis, bahkan disertasi seseorang lahir dari orang lain tanpa keterlibatan intelektualnya dalam proses akademik.
“Sarjana yang lulus tugas akhirnya dikerjakan orang lain ini disebut sebagai sarjana KW, yang bisa membahayakan masyarakat karena kebaikannya hanya kepalsuan,” tuturnya.
Selain itu, Prof Hamdan Juhannis juga memberikan pesan tentang pentingnya menjadi sarjana terhormat.
“Sarjana terhormat bukan hanya dihormati ketika hadir, tetapi juga saat tidak hadir. Mereka dihormati bukan hanya karena kompetensi ilmu, tetapi juga budi pekertinya,” paparnya.
“Anak-anakku semua yang lulus dengan predikat Cum Laude, itu berarti anda mendapatkan predikat kehormatan,” tambahnnya.
Terakhir, mantan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga ini kembali menegaskan, para wisudawan menjaga gelar kehormatan tersebut dengan cara-cara terhormat.
“Jagalah gelar kehormatan kalian dengan cara terhormat terutama ketika anda berinteraksi dengan masyarakat. Tunjukkan kehormatan UIN Alauddin Makassar di luar sana,” tutupnya dengan penuh semangat.