MEDAN, siaranrakyat – PSMS Medan berada dalam kondisi di ujung tanduk alias terpuruk usai ditahan imbang PSPS Riau pada laga lanjutan Liga 2 musim 2023-2024 di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang, Sabtu (9/12) sore.
Dengan hasil ini PSMS masih berada di posisi ketiga klasemen Grup 1 dengan 16 poin. Sedangkan PSPS berada di posisi kelima dengan 11 Poin.
Hasil ini membuat kans PSMS ke-12 besar Liga 2 musim 20232/204 menjadi sulit. Pasalnya Nico Malau cs harus menjalani laga terakhir di kandang Sriwijaya FC.
Terkait hal ini, Mantan Manajer PSMS Benny Tomasoa mengkritisi Pengurus dan Pelatih PSMS. Ia menilai pengurus salah dalam menunjuk pelatih.
“Kesalahan tersebut bisa dibilang, karena pelatih yang dipilih ternyata tidak maksimal dalam menakhodai tim. Terbukti di masa-masa genting, pelatih tidak berada bersama tim, meski akhirnya kontra PSPS pelatih hadir,” ujarnya.
“Apapun alasannya, harusnya pelatih harus terus mendampingi tim. Pasca kalah atas Semen Padang, pastinya mental pemain drop, di situlah peran pelatih penting. Namun ini kan justru tidak karena ada urusan kepelatihan,” kata pria yang akrab disapa Bento ini.
Bento pun menilai bila apa yang terjadi ini menunjukkan ketidakprofesionalan pelatih dalam melatih. “Saya berharap pelatih dapat komitlah dalam mendampingi tim hingga akhir kompetisi. Ini semua demi PSMS,” harap Bento. (wol/ari/d2)