6 Jurus Jitu Untuk Hadapi Lonjakan Biaya Medis Bersama Allianz

MEDAN, siaranrakyat – Dalam era modern ini, biaya perawatan medis terus meningkat, dan seringkali dapat menjadi beban finansial yang berat bagi individu dan keluarga. Untungnya, memiliki asuransi kesehatan seperti yang ditawarkan oleh Allianz dapat memberikan perlindungan finansial yang sangat dibutuhkan.

Di bawah ini, penulis akan mengungkapkan 6 jurus jitu untuk menghadapi lonjakan biaya medis bersama Allianz. Rangkuman ini pun berdasarkan data-data yang berhasil penulis himpun terkait Allianz.

Langkah pertama yang perlu Anda ambil adalah memilih polis asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Allianz menawarkan berbagai macam pilihan polis dengan berbagai tingkatan perlindungan. Pertimbangkan jenis perawatan medis yang Anda butuhkan dan pastikan polis yang Anda pilih mencakupnya.

Ketika Anda telah memilih polis, sangat penting untuk memahami batasan-batasan dan prosedur klaim yang berlaku. Ini termasuk batasan jumlah klaim, periode tunggu, serta prosedur yang harus diikuti saat mengajukan klaim. Dengan memahami hal ini, Anda dapat menghindari kebingungan saat memerlukan klaim.

Lalu, Anda juga perlu merencanakan premi asuransi Anda dengan bijak. Jangan hanya memilih premi yang paling murah, tetapi pertimbangkan apa yang akan Anda terima sebagai imbalannya. Pastikan premi yang dibayar sesuai dengan anggaran Anda dan memberikan perlindungan yang cukup.

Jika merasa bingung tentang polis asuransi Anda atau memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan agen asuransi atau perwakilan Allianz. Mereka dapat memberikan penjelasan lebih lanjut dan membantu Anda memahami dengan lebih baik apa yang Anda miliki.

Tetap sehat dan teratur memeriksakan diri. Salah satu cara terbaik untuk menghindari lonjakan biaya medis adalah dengan menjaga kesehatan. Makan dengan seimbang, berolahraga, dan lakukan pemeriksaan medis rutin. Tindakan pencegahan ini dapat mengurangi risiko penyakit serius.

Lakukan klaim dengan cermat. Jika Anda memerlukan klaim asuransi, pastikan melengkapi semua dokumen dan prosedur yang diperlukan dengan cermat. Hal ini termasuk menghubungi Allianz sesegera mungkin dan mengisi formulir klaim dengan benar. Semakin cepat Anda mengajukan klaim, semakin cepat Anda akan mendapatkan manfaat perlindungan asuransi.

Chief Product Officer Allianz Life Indonesia, Himawan Purnama, bahwa dalam menghadapi kenaikan biaya medis masyarakat perlu mempersiapkan yang terbaik, terlebih saat risiko kesehatan datang. Menurutnya, hal yang paling tepat adalah dengan memiliki proteksi tambahan melalui produk asuransi kesehatan.

?Tidak dipungkiri memang perusahaan asuransi cukup terdampak dengan adanya kenaikan biaya medis yang menyebabkan meningkatnya pembayaran klaim secara drastis sehingga perusahaan harus melakukan penyesuaian biaya atau repricing,? ujarnya dalam acara acara Media Workshop tahunan Allianz, Rabu (13/9).

Baca Juga :
ISMEI Wilayah X: Belajar dari 2023, Apakah pemerintah mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di 2024?

Himawan menambahkan bahwa repricing dilakukan dengan melalui berbagai pertimbangan yang menyeluruh dan proses yang panjang. Adapun untuk perubahan produk, termasuk penyesuaian biaya juga melibatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk kepentingan dan keamanan nasabah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Ditegaskan, tidak ada kata terlambat untuk memiliki asuransi kesehatan, meskipun kenaikan biaya medis yang didorong inflasi medis sudah terjadi di Indonesia, calon nasabah tetap akan mendapatkan manfaat dan kenyamanan serta mampu mengelola manajemen risiko di tengah inflasi medis dengan asuransi kesehatan.

?Prinsipnya adalah semakin muda, semakin baik karena ketika membeli asuransi kesehatan selagi sehat, premi yang dibayarkan pun akan lebih ringan,? lanjutnya.

Selain itu ia juga menambahkan, calon nasabah perlu jujur dan rinci dalam mengisi SPAJ agar tidak terjadi kendala kedepannya saat melakukan klaim. Bagi para nasabah yang sudah memiliki asuransi kesehatan dan mengalami kenaikan biaya medis maupun biaya asuransi, Himawan menyerukan untuk bersikap bijak dan cerdas, dimana asuransi kesehatan memberikan proteksi tambahan bagi Anda sesuai dengan ketentuan yang berlaku jika terjadi risiko sehingga Anda lebih terlindungi dari segala risiko finansial jika terjadi suatu penyakit, dengan begitu tidak akan membuat bengkak tagihan biaya kesehatan Anda.

?Ketahui limit dan pengecualian dari produk asuransi kesehatan yang dimiliki karena bukan berarti asuransi kesehatan bisa menjamin semua penyakit. Selain itu terapkan prinsip ?uang besar uang kecil?, memahami bahwa mengeluarkan uang untuk kenaikan biaya asuransi pada akhirnya akan membantu nasabah terhindar dari biaya yang lebih besar ketika terjadi risiko sakit,? tutupnya.

Sementara itu, Metta Anggriani, CFP, Perencana Keuangan & Founder Daya Uang turut memberikan informasi mengenai cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghadapi kenaikan biaya medis.

?Mengelola keuangan dengan baik adalah cara yang paling utama dalam menyiasati kenaikan biaya medis. Masyarakat perlu mengatur budget dan membuat pos-pos kebutuhan untuk menjaga kesehatan setiap bulannya, termasuk menebalkan dana darurat,? kata Metta.

Selain itu, Metta juga mengingatkan masyarakat untuk memastikan diri dan keluarga terdaftar menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan yang aktif seperti BPJS, dan juga melakukan evaluasi berkala terhadap kondisi kesehatan (Medical Check Up) dan keuangan (Financial Check Up) maupun produk-produk asuransi yang dimiliki.

Baca Juga :
Pertamina Patra Niaga Sulawesi Hadirkan Serambi MyPertamina untuk Kenyamanan Pemudik

dr. Ariska Sinaga, SpPD dari Rumah Sakit Premier Bintaro mengungkapkan bahwa peningkatan prevalensi penyakit kronis di masyarakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun ditandai dengan semakin banyaknya kasus kesehatan/penyakit degeneratif di masyarakat dari kelompok usia yang masih muda juga berperan dalam menyebabkan tingginya permintaan perawatan di Rumah Sakit.

?Ketersediaan jumlah nakes di Indonesia yang tidak sebanding dengan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan/pengobatan serta adanya kemajuan teknologi terbaru dari dunia medis dan kedokteran secara keseluruhan juga berperan dalam menyebabkan biaya kesehatan terus meningkat.? tambah dr Ariska.

Namun sayangnya, kata dr Ariska, terjadinya peningkatan biaya medis ini masih belum membuat masyarakat Indonesia menyiapkan sumber pendanaan untuk biaya kesehatan agar tidak menjadi beban pengeluaran pribadi. Terbukti dari data yang dirilis Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), hingga tahun 2019, 61 persen dari total masyarakat Indonesia masih membayar biaya perawatan kesehatan secara mandiri memakai uang pribadi tanpa jaminan dari BPJS maupun asuransi.

Salah satu penyebabnya adalah karena tren kenaikan biaya medis melebihi kenaikan rata-rata gaji masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat kenaikan tahunan rerata gaji karyawan sebesar 1,8%. Sangat jauh jika dibandingkan dengan proyeksi inflasi ekonomi pada tahun 2023 yang mencapai 3,5% apalagi inflasi medis yang mencapai 13,6%.

Dengan mengikuti 6 jurus jitu ini, Anda dapat menghadapi lonjakan biaya medis dengan lebih percaya diri dan aman bersama Allianz. Ingatlah bahwa asuransi kesehatan adalah investasi yang sangat berharga untuk melindungi diri Anda dan orang yang Anda cintai dari beban finansial yang tidak terduga. (wol/ari/d1)