Seimbangkan Kehidupan Pekerjaan dan Pribadi: Allianz Indonesia Rayakan World Mental Health Day 2023 bersama Karyawan

siaranrakyat – Allianz Indonesia, perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia, merayakan World Mental Health Day 2023 dengan sukses. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesejahteraan mental di lingkungan kerja dan mendorong karyawan untuk mencari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka.

World Mental Health Day adalah perayaan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 10 Oktober. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan mental dan mengurangi stigma yang terkait dengan masalah tersebut. Allianz Indonesia memilih untuk merayakan hari ini dengan mengadakan serangkaian kegiatan dan acara yang mengedepankan kesejahteraan mental karyawan mereka.

Seperti diketahui, pasca Pandemi, istilah hybrid working dengan melakukan kombinasi Working From Home (WFH) dan Working From Office (WFO) kian populer di masyarakat dan dunia kerja. Semakin banyak perusahaan di Indonesia, termasuk Allianz Indonesia, yang mulai menerapkan model kerja ini karena dipercaya dapat meningkatkan work-life balance dan produktivitas, karena karyawan tidak perlu lagi setiap hari menghabiskan waktu untuk melakukan perjalanan ke kantor maupun pulang ke rumah.

Hybrid working juga menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan hanya bekerja di kantor saja karena karyawan diberikan kesempatan dan kebebasan untuk menentukan dimana ia akan bekerja sambil tetap bisa melakukan hal lain diluar pekerjaan, atau melakukan pekerjaan kantor dari rumah.

Namun di balik fleksibilitas yang ditawarkan, hybrid working juga memiliki kekurangan yakni tidak semua karyawan mampu selalu produktif saat bekerja dimana saja. Bekerja di rumah dan tempat lain tentunya berpotensi untuk mendapat pengalihan atau distraksi. Seperti halnya harus mengurus anak di rumah, suara bising di area terbuka, dan hal lain yang dapat menurunkan efektivitas kerja. Selain itu, banyak yang justru merasa kewalahan saat WFH hingga akhirnya mengalami burn out akibat pola dan jam kerja yang tidak teratur ataupun jadwal rapat secara online yang dilakukan langsung berurutan terus menerus.

Di sisi lain, pada saat WFO seorang karyawan juga bisa tidak fokus bekerja karena memikirkan tanggung jawab dan masalah yang terjadi di rumah dan saat di rumah setelah selesai bekerja dan pulang dari kantor seorang karyawan kesulitan untuk memberikan waktu yang berkualitas bagi keluarganya karena seringkali masih harus sambil menyelesaikan pekerjaan kantor.

Kondisi ini tentu saja membuat seseorang bisa menjadi kelelahan secara emosional, dan rasanya tidak mampu menjalankan tanggung jawab kesehariannya karena tidak adanya keseimbangan dalam aspek kehidupan, seperti aspek kesehatan fisik maupun mental.

Mengacu ke Studi terbaru dari Mercer Marsh Benefits bertajuk ?Health on Demand 2023? yang melakukan Studi terhadap lebih dari 17.500 karyawan di 16 pasar seluruh dunia termasuk di Indonesia, ditemukan sebanyak 26% karyawan Indonesia mengaku mengalami stres dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :
Program Pembinaan UMKM Pertamina Berikan Bantuan Alat Produksi Dapur Sehat bagi Penderes

Selain itu, berdasarkan survei Champion Health UK yang dirangkum dalam The Workplace Health Report 2023 disebutkan beberapa penyebab stres di lingkungan kerja adalah akibat adanya beban kerja yang berlebihan, kelelahan, serta WFH, dimana karyawan wanita cenderung lebih rentan mengalami kecemasan dan depresi dibanding karyawan pria.

Dikutip dari Corporate Wellness Magazine, work-life balance sangat penting bagi kesejahteraan dan kebahagiaan karyawan karena bukan saja membantu mengurangi tingkat stres, tapi juga meningkatkan kesehatan mental dan fisik, meningkatkan produktivitas, dan mempererat hubungan.

Mencapai work-life balance penting demi hidup yang lebih berkualitas. Lalu bagaimana kita bisa menerapkan work-life balance dalam konsep hybrid working dan mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup? Allianz Indonesia memahami pentingnya hal ini dan mengadakan sesi khusus dengan mendatangkan pembicara ahli untuk bisa membantu karyawannya dalam mengatasi berbagai kondisi tersebut.

International Certified ZEN Counselor & Couple Relationship Therapist, Rani Anggraeni Dewi, mengatakan kunci untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup serta memiliki kehidupan yang seimbang adalah dengan mindful living.

?Mindful living adalah hidup secara sadar dan fokus pada tujuan yg ingin dicapai saat ini, yang lebih tinggi dari sekedar pencapaian materi atau kebutuhan fisik dan psikologis,? katanya dalam acara NgobrAZ (Ngobrol Bareng Allianz Citizens) yang berjudul ?Ceria di Kantor, Ceria di Rumah? yang diselenggarakan oleh Allianz Indonesia baru-baru ini.

Rani pun menambahkan dengan mindful living, seseorang bisa mengendalikan perasaan yang sedang dialami dan tidak terbawa maupun tenggelam di dalamnya. ?Karena biasanya apapun tindakan kita pasti didorong oleh perasaan yang sedang hadir di diri kita saat itu. Misalnya, saat berada di rumah dan menikmati waktu bersama keluarga, kita tidak perlu membawa masalah dan perasaan kita di kantor. Begitupun sebaliknya, saat kita sedang bekerja baik di rumah ketika WFH maupun di kantor saat WFO, kita harus melakukan mindful working, fokus terhadap tanggung jawab pekerjaan yang harus diselesaikan,? jelasnya.

?Kita harus punya kemampuan untuk switch on/off WFH mode ataupun WFO mode, memiliki kesadaran penuh atas peran dan tanggung jawab dimanapun kita berada, baik sebagai karyawan/pimpinan saat di kantor, maupun sebagai orangtua/anak/pasangan saat di rumah. Bangun relasi dengan diri sendiri, keluarga dan dunia sekitar kita. Sempatkan diri untuk melakukan jeda atau hening dan memberikan batasan diri atau pengertian. Jika kita bisa mengendalikannya, kita bisa menjalani hidup secara harmonis dengan diri sendiri, keluarga maupun lingkungan pekerjaan. Itulah mengapa mindful living and mindful working sangat penting untuk menjalani hidup masa kini,? ungkapnya lagi.

Menurut Rani, hal penting lainnya untuk bisa melakukan mindful living dan mindful working adalah dengan selalu memiliki mindset berpikir positif serta melakukan detox negative emotion. Kita perlu menyadari bahwa di dalam hidup ini apapun yang kita kerjakan banyak sekali dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu yang bisa meninggalkan trauma serta memikirkan ketidak pastian di masa depan yang membuat kita khawatir, pikiran buruk/emosi negatif hingga ujungnya membuat stres. Itulah sebabnya kita perlu melepaskan semua beban emosi negatif tersebut dengan fokus pada apa yang sedang dihadapi saat ini saja (living present).

Baca Juga :
Satgas PASTI OJK Blokir 585 Pinjol Ilegal dan Pinjaman Pribadi (Pinpri)

Wanita yang juga mendirikan Gerakan Indonesia Bahagia ini juga membagikan tips untuk mencapai hal tersebut, yaitu dengan olah tubuh, olah rasa dan olah pikir. Olah tubuh yaitu dengan rutin berolahraga, karena olahraga merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan jiwa dan raga dan menjadi solusi dalam menghilangkan stres. Kemudian olah pikir, yaitu memprioritaskan mana yang saat ini penting.

?Dan yang terakhir olah rasa yaitu bagaimana kita meregulasi dan memvalidasi perasaan kita. Jika kita bisa mengelola itu semua, barulah kita bisa being awake, being aware, dan being attentive. Artinya kita sadar akan melakukan apa dan fully present pada apa yang sedang kita lakukan. Saat itulah kita bisa melakukan yang terbaik di setiap peran yang kita jalani,? tegasnya.

?Selalu gunakan waktu untuk menentukan prioritas, jangan selalu menuntut kesempurnaan/perfeksionis pada diri sendiri dan orang lain, lakukan hal yang paling disukai serta memiliki hubungan yang baik di dalam keluarga. Karena keintiman dalam keluarga menjadi immune booster paling ampuh terutama saat berada dalam masa-masa sulit,? tukas Rani.

Dengan merayakan World Mental Health Day, Allianz Indonesia telah mengingatkan semua orang tentang pentingnya kesejahteraan mental dan memberikan contoh positif dalam cara mendukung karyawan dalam perjuangan mereka untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Semoga inisiatif semacam ini menjadi contoh bagi perusahaan lainnya untuk mengutamakan kesejahteraan mental karyawan mereka dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih seimbang dan sehat. (wol/ari/d1)