Kontroversi Tayangan Adzan TV Tampilkan Sosok Bacapres, Sosialisasi atau Kampanye?

JAKARTA, siaranrakyat – Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Aditya Perdana mengatakan lemahnya aturan main dalam hal pemisahan kampanye dan sosialisasi jadi celah bagi kontestan Pemilu 2024 untuk curi start kampanye.

Hebohnya tayangan adzan di stasiun TV yang menayangkan bacapres PDIP Ganjar Pranowo adalah salah satu contohnya. “Memang saat ini situasi yang tidak jelas antara disebut sebagai sosialisasi ataupun kampanye,” kata Adit, melansir Inilah.com, Minggu (10/9).

Kegiatan yang dapat dikatakan kampanye seperti yang disebutkan oleh penyelenggara pemilu dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hanya sebatas ajakan mencoblos atau memilih.

“Kalau itu ada pernyataan ataupun ajakan seperti itu masuk wilayah kampanye, tapi kalau tidak ada, maka tidak masalah bagi KPU atau Bawaslu. Ini yang memang sangat debatable,” tutur dia.

Baca Juga :
Bawaslu Diminta Proaktif Tindak PDIP yang Diduga Curi Start Kampanye

Oleh karena itu, ia mendorong agar para penyelenggara pemilu dapat membuat penegasan secara detail terkait contoh konkret, baik kampanye ataupun sekadar sosialisasi, agar ke depannya aksi seperti ini bisa jelas penindakannya, harus disanksi atau tidak. “Iya setuju, agar publik sepenuhnya paham,” pungkas Adit.

Diketahui, bacapres Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo diduga memainkan politik identitas jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dugaan ini menyeruak seiring munculnya sosok Ganjar dalam sebuah tayangan azan salah satu stasiun televisi milik pucuk pimpinan Partai Perindo, Hary Tanoe.

Dalam video yang dilihat, tayangan adzan magrib itu dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Kemudian, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan shalat.

Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia menyalami dan mempersilakan jamaah yang datang untuk masuk ke masjid. Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudhu sebelum shalat. Ganjar duduk di shaf depan sebagai makmum. (wol/inilah/pel/d2)

Baca Juga :
Salurkan Hobi, Orang Muda Ganjar Menggelar Layang-Layang Bareng Warga Lotong-Lotong