Wisata  

Mencicipi Putu Bambu Asia Baru, Tak Lekang Dimakan Waktu Sejak 1967

MEDAN, siaranrakyat – Tumpukkan berbagai makanan tampak dijajakan di atas gerobak di pinggir Jalan Asia, Kota Medan. Putu Bambu Asia Baru, Begitulah tulisan di gerobak tersebut. Tampak dua orang pria sedang menyiapkan putu bambu untuk disajikan ke pelanggan.

“Putu bambu ini berdiri sejak tahun 1967, dari nenek saya, lalu turun ke orang tua saya dan saya cucunya generasi ke-3,” ucap Reza, yang sudah ikut orang tuanya berjualan putu bambu sejak tahun 2019, Sabtu (19/8).

Lebih lanjut, pria berusia 23 tahun itu mengatakan bahan dasar dari putu bambu ini tepung beras, gula merah, kelapa dan gula putih. Selain putu bambu yang dijual ada putu mayung, cenil, risol, lupis, putu ayu dan dadar gulung.

Baca Juga :
Apkasi Beri Apresiasi untuk Sukses Pelaksanaan Lake Toba Fashion Week dan Agriculture 2023
Penjual-Putu-Bambu-2
Putu Bambu Asia Baru (WOL Photo)

Proses pembuatan putu bambu ini mulai dari memasukan tepung dan gula ke bambu sekitar dua menit dan dimasak di dandang sekitar tiga menit hingga siap untuk disajikan. Dalam sehari bisa terjual sekitar 500 sampai dengan 1000 putu bambu.

“Untuk Rasa putu bambu ini ada original, pandan dan ada yang spesial dengan tambahan gula merah diatasnya. Harga rasa original dan pandan Rp.3000 per biji dan Spesial Rp3.500 Per biji,” jelasnya kepada Waspada Online.

Putu Bambu Asia baru ini juga tersedia di Gojek, Shopee, dan Grab dengan nama Putu Bambu Asia Baru. “Omzet putu bambu Asia Baru ini mulai dari Rp1 juta sampai dengan Rp1,5 juta per hari,” sebutnya.

Dia berharap semoga ke depannya putu bambu Asia Baru ini bisa maju, bisa buka cabang dan lancar usahanya. (wol/syf/d2)

Editor: Ari Tanjung

Baca Juga :
Danau Toba Lebih Siap Sarana dan Prasarana untuk Jadi Tuan Rumah WRC 2025